Beranda Artikel Detail Artikel
23 Dec 2021

Ingin Seperti Malioboro atau Braga, Pemkot Bikin Tunjungan Romansa

Kota Surabaya memiliki landmark dan event baru selama 2021. Landmark yang didirikan Pemerintah Kota Surabaya itu kini menjadi jujukan utama wisatawan dari luar maupun dalam kota.

Pertama adalah Tunjungan Romansa. Slogan Mlaku-mlaku Tunjungan kembali dihidupkan setelah selama puluhan tahun hanya sebagai ruas jalan utama. Konsep Tunjungan Romansa dipilih untuk mengingatkan sejarah dan kisah-kisah romansa yang dulu pernah terjadi di Jalan Tunjungan.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan, penataan di kawasan bersejarah itu sesuai instruksi Wali Kota Eri Cahyadi. "Saya berharap Jalan Tunjungan menjadi ikon pemulihan ekonomi Kota Surabaya. Nanti ditata sedemikian rupa . Kalau Bandung punya Braga, Jogja punya Malioboro, Surabaya punya Tunjungan," kata Cak Ji sapaan akrab Armuji.

Dengan program Tunjungan Romansa, sepanjang Jalan Raya Tunjungan akan diisi penampilan seni dari berbagai kelompok. Kemudian juga ditambah dengan pembukaan stan UMKM.

”Warga bisa menikmati berbagai sajian kuliner dari UMKM (Usaha Mirko Kecil dan Menengah) di Surabaya. Kemudian tiap malam juga akan ada pertunjukan seni budaya. Pokoknya di sini akan hidup,” ujar Eri pada Minggu (21/11) malam.

”Harapannya supaya perekonomian kembali bergerak walaupun pada masa pandemi. Ini masih Covid-19. Jadi Jalan Tuinjungan dibuka dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Tolong dijaga bareng-bareng,” ucap Eri.

Landmark kedua adalah Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya. THP Kenjeran dibuka sejak Minggu (14/11). Pada hari pertama pembukaan, terdapat 2.011 pengunjung.

”Pengunjung bisa membeli tiket masuk, melalui website tiketwisata.surabaya.go.id. Untuk jam operasional, THP Kenjeran dibuka sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB pada Minggu–Jumat. Kemudian pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan dilanjutkan pukul 17.00 hingga 21.00 WIB pada Sabtu, dengan harga tiket mulai dari Rp 5 ribu,” tutur Kepala UPTD THP Kenjeran, Wisata Air Kalimas, dan Wisata Religi Ampel, Saidatul Mahruna.

Ketiga adalah alun-alun bawah tanah di Jalan Gubernur Suryo. Alun-alun itu berada di kompleks Balai Pemuda Surabaya. Pembukaan dilakukan pada Minggu (19/12) malam.

Kepala Dinas Pariwisata Antiek Sugiharti mengatakan, operasional alun-alun dimulai pukul 10.00–20.00 WIB. Untuk memasuki alun-alun bawah tanah, pengunjung saat di pintu masuk mengarah ke area bawah alun-alun. Tepat di depan eskalator terdapat scan QR Code PeduliLindungi.

”Pengaturan sesuai hasil asesmen prokes,” tutur Antiek.

Selain landmark, Surabaya juga memiliki event tahunan yang baru diadakan pada 2021.

Yang pertama adalah Surabaya Race 2021. Kegiatan lomba balap sepeda yang pertama kali digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Rencananya, lomba balap sepeda di GBT itu akan dijadikan agenda tahunan seperti halnya Tunjungan Romansa yang ditetapkan sebagai kawasan wisata.

”Alhamdulillah, pesertanya ada 500 orang, semoga acara ini bisa menjadi agenda tahunan dari Pemkot Surabaya. Iku tandane, akeh sing seneng sepedaan (itu tandanya banyak yang suka bersepeda),” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Seiring dibukanya Surabaya Race 2021, Eri berencana menata ulang sarana dan prasarana GBT, agar warga Surabaya bisa lebih nyaman menikmati berbagai fasilitas olahraga di stadion terbesar di Kota Surabaya tersebut.

”Karena GBT ini bukan hanya untuk balapan sepeda, ada juga balap motor, mobil, sepatu roda, sepak bola, basket, dan masih banyak lainya. Maka dari itu mari kita jaga GBT ini agar kita semakin nyaman berolahraga,” ujar Eri.

Event car free day juga kembali dibuka setelah vakum hampir dua tahun karena pandemi Covid-19. Car Free day (CFD) pertama yang telah diselenggarakan di Jalan Kembang Jepun atau Kya-kya.

CFD kedua diselenggarakan di Jalan Kertajaya. Pembukaan itu dilakukan sejak Minggu (19/12) mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan, CFD Jalan Kertajaya dan Kembang Jepun akan dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Penerapan itu, disesuaikan dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya No. 67 Tahun 2020 tentang Penerapan Prokes dalam Rangka Pencegahan dan Memutus Mata Rantai penyebaran Covid-19 di Surabaya.

”Ada pembatasan, maksimal 300 orang. Di setiap titik pintu masuk dan keluar akan dipasang scan QR Code PeduliLindungi,” ucap Suharto.

Perwali tersebut, bukan hanya berlaku bagi pengunjung, tetapi juga untuk para pedagang kaki lima (PKL). Selain itu, selama CFD berlangsung, PKL dilarang berjualan di area Jalan Kertajaya. ”Ini dilakukan untuk menghindari kerumunan di area tersebut,” papar Suharto.

Untuk mendukung hal itu, Suharto menyebut, Pemkot Surabaya juga akan melakukan penutupan Jalan Kertajaya saat pelaksanaan CFD. Yakni, mulai dari perempatan Jalan Kertajaya–Jalan Dharmawangsa hingga ke arah timur menuju ke perempatan Jalan Kertajaya–Jalan Menur.

”Karena CFD khusus untuk masyarakat yang akan berolahraga. Sedangkan pedagang dilarang masuk, tidak boleh untuk berjualan, khusus olahraga,” tegas Suharto.

 

Sumber: Jawapos.com

 

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

ARTIKEL LAINNYA
lihat semua
Festival Rujak Uleg 2023
05 May 2023 Festival Rujak Uleg 2023 Festival Rujak Uleg 2023 akan digelar Sabtu (6/5) ini di Jalan Kembang Jepun, Surabaya. Masyarakat akan menikmati aneka hiburan sembari menunggu puncak acara pada pukul 19.00. baca lagi
Sektor Perhotelan Jatim 2023 Diproyeksi Makin Ramai
06 Jan 2023 Sektor Perhotelan Jatim 2023 Diproyeksi Makin Ramai Sektor industri perhotelan di Jawa Timur pada 2023 diperkirakan akan semakin membaik seiring dengan pulihnya perekonomian dan dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan.. baca lagi