Sektor industri perhotelan di Jawa Timur pada 2023 diperkirakan akan semakin membaik seiring dengan pulihnya perekonomian dan dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah. Konsulan properti, Colliers International mencatat, kinerja sektor perhotelan di Surabaya pada 2022 saja sudah menunjukkan perbaikan dan pemulihan yang bagus. Tingkat hunian rerata pada 2022 sudah berada di angka 70 persen.
Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan secara keseluruhan performa hotel selama 2022 sudah membaik bahkan bisa dikatakan selama periode pandemi 2020 - 2022, performa hotel pada 2022 adalah yang terbaik dan dibarengi dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang terus meningkat. “Hotel di Jatim, khususnya di Surabaya sudah kembali sibuk, kegiatan bisnis sudah mulai kembali aktif, tamu long-stay dari perusahaan dan bisnis sudah kembali masuk, serta kegiatan meeting, convention, wedding serta kegiatan offline lainnya telah mendongkrak tingkat hunian (okupansi),” jelasnya, Jumat (6/1/2023).
Adapun rata-rata okupansi hotel di Surabaya pada saat pandemi 2020 tercatat hanya mampu mencapai di bawah 50 persen, kemudian pada 2021 hanya tumbuh tipis di atas 50 persen. Sedangkan pada 2022 berhasil meningkat menjadi rerata 70 persen.
“Pada 2022 juga, di Surabaya terdapat jumlah pasokan baru kamar hotel yakni sebanyak 293 pasok kamar baru,” imbuh Ferry.
Seiring dengan kondisi kinerja perhotelan 2022 yang membaik, lanjut Ferry, Colliers memperkirakan kinerja sektor hotel juga akan semakin meningkat tahun ini karena Surabaya menjadi salah satu kota tempat pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, tingkat kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya di sepanjang Januari - November 2022 tercatat mencapai 53.529 kunjungan. Jumlah tersebut meningkat tajam 7.669 persen dibandingkan periode sama 2021 yang hanya sebanyak 689 kunjungan.
“Khusus selama November 2022, tercatat ada 9.644 kunjungan wisman ke Jatim, jumlah ini juga naik jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dari jumlah itu, paling banyak wisman yang berkunjung berasal dari Malaysia 30,86 persen, disusul Singapura 16,07 persen, Amerika Serikat 3,41 persen, Jepang 1,60 persen, Inggris 1,36 persen dan Australia 1,72 persen,” ujar Dadang Hardiwan, Kepala BPS Jatim.
BPS juga mencatat kinerja Tingkat Penghunian Kamar (TPK) bintang pada November 2022 juga mencapai 57,72 persen naik 4,90 poin (yoy). Sedangkan Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) untuk seluruh hotel Bintang yakni 1,56 hari. Khusus RLMT tamu domestik 1,55 hari, dan tamu asing 2,43 hari.
Sumber : Bisnis.com
Author: Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum